Anda Pengunjung ke-

Alih Bahasa (Klik Bendera Untuk Mengalihbahasakan Blog ini)

ArabicJapaneseChinese SimplifiedRussianEnglishFrenchGermanSpainItalianDutch


ShoutMix chat widget

Awali Dengan Kebiasaan Memberi 0

Sodikin Nabahan Masykur | Rabu, Maret 02, 2011 |

Pernah saya bertanya kepada anak saya yang masih SD, apa yang paling menyenangkan
dalam hidup ini? Jawabnya adalah menerima hadiah yang bagus, bukan hanya pada hari ulang tahun, tetapi kalau bisa menerima hadiah setiap hari.

Menerima hadiah dari orang lain, pasti sangat menyenangkan. Tidak hanya bagi anak-anak,siapapun Anda, apakah orang tua atau muda, orang kaya atau miskin, direktur atau karyawan biasa, tentu merasa senang menerima hadiah atau sesuatu dari orang lain. Apalagi kalau hadiah itu adalah sesuatu yang memang kita harapkan dan kita tunggu-tunggu, inilah momen paling menyenangkan. Inilah perasaan dari sisi seseorang yang menerima sesuatu pemberian orang lain.

Bagaimana dengan seseorang yang menjadi "subjek" atau orang yang memberikan sesuatu
kepada orang lain? Perasaan apa yang dirasakannya? Apa imbalan yang akan didapatkannya?

Seringkali orang salah mengartikan memberikan sesuatu kemudian berharap segera
mendapatkan imbalan dari orang yang diberinya. Ini adalah prinsip yang salah, yang dapat menghilangkan nilai dari pemberian itu, karena tidak dilakukan dengan niat keikhlasan hati.


Prinsip mendahulukan kebiasaan memberi, bukan menunggu dan meminta, adalah
prinsip melepaskan energi kebaikan dari dalam diri. Ingatlah prinsip aksi dan reaksi.

Bahwa sebuah aksi akan menciptakan reaksi. Dan kebiasaan memberi kebaikan akan
menghasilkan pula sesuatu kebaikan. Ini adalah prinsip investasi kepercayaan, yakni berupa meningkatnya energi kepercayaan dari orang lain. Dan kepercayaan adalah modal bagi kesuksesan.

Kebiasaan memberi adalah melepaskan energi positif dari dalam diri. Energi ini
sesungguhnya tidak pernah hilang dari muka bumi, hanya akan berubah bentuk saja. Inilah prinsip hukum kekekalan energi. Energi positif berupa kebaikan ini akan kembali kepada diri kita dalam jumlah yang berlipat ganda. Bisa saja dalam bentuk yang berbeda-beda, misalnya mendapatkan kebahagiaan hati, kesenangan batin yang menyentuh aspek spiritual,ketenangan hati, kemudahan hidup, rejeki atau ditolong orang lain.

Apa sih yang harus diberikan?
Apa sih yang harus dibagikan?

Banyak hal yang dapat diberikan kepada orang lain selain harta dan uang, di
antaranya:
- Penghargaan kepada orang lain
- Perhatian yang tulus
- Mendengarkan orang lain bicara
- Menjadikan orang lain merasa penting di hadapan kita
- Pujian kepada orang lain
- Menolong orang yang memerlukan bantuan
- Berbagi pengalaman dan pengetahuan
- Berbagi semangat dan motivasi
- Mengerti perasaan orang lain, dll.

Kalau kita ingin mendapatkan kemudahan, kesuksesan dan kebahagiaan dalam
hidup, awalilah dengan kebiasaan memberi, bukan meminta atau menunggu. Apakah Anda seorang karyawan, seorang pengusaha, atau apapun profesi Anda, mulailah dengan
kebiasaan memberi. Memberi dan berbagi adalah prinsip pelayanan. Hal ini merupakan wujud "ihsan" manusia kepada sifat-sifat mulia Allah yang Ar- Rahman dan Ar-Rahim, yakni Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang sudah "built in" dalam hati kita. Lakukanlah hal ini menjadi kebiasaan dan rasakan kehidupan akan
memberikan banyak kemudahan tak terduga bagi diri Anda.

Salam Motivasi Nurani Indonesia.
Eko Jalu Santoso, Founder Motivasi (Nurani) Indonesia, Penulis Buku "Life Revolution"

0 Responses So Far: